Madura United Berikan Apresiasi Ke Persipura Jayapura

By ommed


nusakini.com - Manajemen Madura United memberikan apresiasi kepada Persipura Jayapura yang tidak keberatan dengan penundaan pertandingan kedua tim akibat serangan COVID-19 terhadap puluhan orang di tim Laskar Sape Kerrab.

Pertandingan antara Madura United dan Persipura sebetulnya dijadwalkan sore ini. Namun setelah pemeriksaan rutin di hari pertandingan, sedikitnya 24 pemain dan ofisial Madura United dinyatakan terpapar COVID-19.

Dengan demikian, Madura United menjadi klub ke delapan yang diserang COVID-19 setelah sebelumnya Arema FC, Persija Jakarta, Persib Bandung, Persebaya Surabaya, PSM Makassar, Persiraja Banda Aceh, dan PSS Sleman.

Manajer Madura United Zainal Hudha Purnama mengutarakan, pihaknya sudah menerapkan protokol kesehatan (prokes) sesuai anjuran pemerintah dan operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Menurut Zainall, seluruh pemain yang terpapar virus itu sudah dievakuasi untuk menjalani karantina, dan mendapatkan penanganan lebih lanjut berdasarkan penanganan kasus COVID-19.

“Kami menjalani seluruh tahapan yang sudah ditetapkan dalam protokol kesehatan yang telah diatur oleh operator kompetisi, PT LIB. Tahapan tersebut adalah tentang segala kemungkinan jika terjadi emergency,” kata Zainal melalui rilis resmi klub.

“Secara prinsip, apapun kondisinya, misal dengan jumlah minimum 8 pemain, Madura United siap bertanding. Tetapi, respect dalam sportivitas kompetisi tentu harus diperhatikan oleh LIB dan klub. Bersyukur para pihak baik operator dan Persipura bisa menangkap dinamika yang terjadi dan memahami kondisi ini.”

“Kami menerima keputusan penundaan berdasar regulasi Kompetisi Liga 1 pasal 52 poin 7, tentang jumlah pemain yang siap bermain kurang dari 14. Itu semua demi sehat bersama.”

Langkah penundaan ini diambil setelah melalui rapat darurat yang dilaksanakan secara virtual, Selasa (1/2), serta mengingat regulasi Liga 1 2021/2022 Pasal 52 tentang Hasil Tes Covid-19 dan Eligibilitas.

PT LIB belum memberikan kepastian mengenai penjadwalan ulang pertandingan itu. Sebab, operator kompetisi ini harus berkoordinasi terlebih dengan berbagai pihak, seperti PSSI, Klub, dan pemilik hak siar. (gi/om)